Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Al-Ahzab 33:40; Apakah Maksudnya Nasab Nabi Muhammad SAW Telah Terputus?

Bismillahirrahmanirrahim, Sebagian kaum muslimin ada yang bertanya-tanya, apakah Nabi Saw tidak memiliki anak keturunan yang bersambung nasab kepada beliau. Dengan kata lain, apakah nasab Nabi Saw telah terputus? Hal ini menurut sebagian dugaan mereka berdasarkan nash, surah Al-Ahzab 33:40. Benarkah demikian? Mari bersama-sama kita lihat surat tersebut. Al-Ahzab 33:40 مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّينَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا "(Nabi) Muhammad bukanlah ayah dari seorang (lelaki) manapun di antara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" . Pada ayat di atas, penggunaan redaksi "tidak seorang lelaki pun dari kalian" ( مِّن رِّجَالِكُمْ ), menunjukkan penolakan dari Allah SWT, bahwasanya tidak ada seorang lelaki manapun yang merupakan anak yang bersambung nasab kepada Nabi Saw, demikian dugaan tersebut. Benarkah demikian? Mema

Kaidah takhsis INNAMA pada ayat tathhir Al-Ahzab 33 Apakah antum pada Ahlulbait berbeda dengan antunna sehingga Istri-istri Nabi bukan ahlulbait

Kaidah takhsis (إنما) pada ayat tathhir Al-Ahzab 33. Apakah " antum " pada Ahlulbait berbeda dengan " antunna ", sehingga Istri-istri Nabi bukan ahlulbait? PENDAHULUAN Bismillahirrahmanirrahim, Pada tulisan sebelum ini, kami telah ketengahkan seputar perubahan kata ganti ( dhamir)  " antunna " menjadi " antum " pada ayat tathhir , sehingga bisa diketahui siapa saja anggota ahlulbait. Tulisan tersebut dapat Anda baca di sini . Salah satu guru kami yang mulia menyampaikan, bahwa terdapat pendapat yang mengatakan bahwa " antunna " tidak masuk ke dalam " antum " pada ayat tersebut karena adanya kaidah hashr  dari kata " innama " ( إنما ) yang bersifat "mengkhususkan secara mutlak" .  Menurut pendapat tersebut, fungsi ( faidah ) dari kaidah itu mencegah masuknya antunna , sehingga berakibat istri-istri Nabi saw tertolak masuk ke dalam ahlulbait pada ayat tersebut. Benarkan demikian? Bagaimana fungsi-fungsi seput

PERUBAHAN KATA GANTI ANTUNNA MENJADI ANTUM PADA AYAT TATHHIR AL-AHZAB 33:33, LALU, SIAPA SAJA AHLULBAIT?

Bismillahirrahmanirrahim, Pada tulisan sebelumnya, kita telah membahas bahwa ayat Tathhir,  Al-Ahzab 33:33 bukan berisi ketetapan Allah yang bersifat tanpa syarat, namun berisi keinginan Allah SWT ( iradatullah ) yang bersyarat. Bagi yang belum membaca, dapat dibaca di sini . Pada tulisan kali ini, kita akan membahas perubahan dhamir (kata ganti) " antunna " ( أنتن ) menjadi " antum " ( أنتم ) dalam ayat tersebut. PENDAHULUAN Dalam bahasa Arab, kata ganti " antunna " ( أنتن ) berarti "kamu" atau "kalian", digunakan untuk orang kedua, plural (jamak) dan feminim (wanita). Jamak berarti orang tersebut terdiri dari 3 orang atau lebih. Orang kedua berarti "kamu" atau "kalian", yaitu orang yang diajak bicara ( mukhatab ). Sedangkan kata ganti " antum " ( أنتم ) digunakan untuk orang kedua jamak, yang terdiri dari hanya laki-laki, atau campuran laki-laki dan perempuan. Al-Qur'an sangat teliti dalam penggunaan

Follower

Cari Blog Ini