Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Sekelumit Tentang Kurban

Sekelumit Tentang Kurban 1. Kuban tidak sama dengan zakat / sedekah. Zakat / sedekah tidak diperbolehkan buat yang mengeluarkan dan keluarganya, keduanya bahkan haram buat ahlul bait Nabi SAW. Zakat dan sedekah  hanya halal buat 8 asnaf , sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Taubah 60. Sedangkan daging kurban halal untuk mereka dan selain mereka. 2. Fokus kurban bukan hanya diutamakan yang paling banyak dagingnya. Tapi fokusnya pada hewan kurban yg bagus : sehat, cukup umur, tidak cacat dan gagah. Diutamakan yang jantan. Kurban adalah wujud " taqarub ilallah " mendekatkan diri kepada Tuhan. Mendekatkan diri adalah wujud dari menempatkan Tuhan sebagai puncak cinta, sehingga dengannya makhluk rela mengorbankan yang dicintai selain-Nya, untuk Tuhan. Sifat-sifat kecintaan pada dunia adalah :  - Yang disimpan - Yang dipelihara - Yang bagus, indah, cantik, keren - Yang bernilai ekonomis tinggi - Yang disayangi - Yang dikonsumsi dengan nilai kelezatan yang tinggi - Yang ia bangga ka

Perbedaan Husna dan Ihsan

Apa Perbedaan "Husna" dan "Ihsan" Husna Secara bahasa, " husna " adalah kata benda bentukan dari kata kerja intransitif ¹) " hasuna " (َحَسُن) yang berarti "berbuat baik". Pelakunya ( fa-'il ) adalah " hasan " (حَسَنٌ). Oleh karena itu, secara bahasa, " husna " itu wujud pekerjaan baik, karena sifat subyeknya memang sudah baik sejak mula. Apa yang bisa kita pahami dari rumus bahasa ini? Orang yg baik ( hasan ) maka "lazimnya" perbuatannya akan baik ( husna ) Sebaliknya, orang yang asalnya sudah buruk tidak bisa menghasilkan perbuatan baik. Jika ia berbuat "tampak" baik, maka sifat baiknya itu semu. Sehingga disyaratkan ia harus terlebih dahulu memperbaiki dirinya. Setelah sifat buruknya berubah menjadi baik, baru ia bisa menghasilkan output berupa pekerjaan baik. Demikian kita sebagai manusia, terikat oleh hukum ini. Tidaklah mungkin kita berharap outpun amal kita tergolong amal shalih, bila

SYUKUR DAN KUFUR

Bismillahirrahmanirrahim. PENDAHULUAN Lawan dari kata " kufur " adalah "beriman". Sebagian orang mengartikan lawan dari kata "syukur" adalah "kufur". Ini tidak seutuhnya benar, sebab tidak selaras dg makna asalnya. Namun ada sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang seolah menyandingkan kedua kata tersebut, seakan keduanya adalah lawan kata. Mari kita perhatikan ayat berikut: وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ [Surat Ibrahim 7] "Dan ingatlah ketika Tuhanmu mengumumkan: sungguh jika kalian bersyukur (atas nikmat) pasti akan selalu Kutambah, dan jika kalian ingkar, sesungguhnya siksaanKu sungguh dahsyat" Ayat ini berbicara mengenai sikap terhadap nikmat Allah SWT , lalu menyandingkan dua kata kerja, yaitu : bersyukur ( شكرتم ) dan kufur/ingkar ( كفرتم ), sehingga seolah-olah keduanya adalah antonim, bahwa seolah lawan kata dari "syukur" adalah "kufur"

ZAKAT, SEDEKAH, HADIAH, INFAK DAN ILUSTRASINYA

PENDAHULUAN  Bismillahirrahmanirrahim, Sebagian kita mengalami ambigu mengenai apa itu sedekah, zakat, infak dan hadiah. Apakah hanya perbedaan istilah saja sehingga tidak terkait dengan hukum, atau tidak. Untuk memudahkan pemahaman kita, mari kita ikuti melalui beberapa ilustrasi sebagai berikut: ILUSTRASI  A. Ilustrasi Pertama. Sebuah keluarga memiliki penghasilan yang lebih dari mencukupi dari kebutuhan tiap bulannya (memiliki sisa income ). Sehingga setelah setahun, mereka memiliki kelebihan harta , baik berupa simpanan tabungan, emas dan lainnya (di luar yg wajar untuk digunakan sehari-hari). Setelah kelebihan harta itu memenuhi haul (masa satu tahun Hijriah) dan nishab senilai 85 gram emas murni  1) , dihitunglah seluruh harta tersebut, ternyata (misalnya) semuanya berjumlah 100 juta. Maka 100 juta dikali 2,5% = 2,5 juta harus disisihkan, dinamakan sedekah wajib, atau zakat  . Mari kita lihat contoh alokasi dari 2,5 juta  ini 1. Bolehkah sebagian dari jumlah tersebut diberikan k

Follower

Cari Blog Ini