Langsung ke konten utama

Postingan

"Hukuman Bagi Orang yang Kafir" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-7

  "Hukuman Bagi Orang yang Kafir" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-7 Bismillahirahmanirrahim, Surah Al-Baqarah ayat ke-7 berbunyi sebagai berikut : خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ " Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka terdapat penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat " Dalam beberapa terjemah ada pula yang menggunakan kata "mengunci mati"!!! Anda bisa baca sekali lagi terjemah resmi Depag RI di atas, l alu bagaimana pengertian yang muncul di benak Anda? Bila kita terpaku pada arti terjemahan saja, maka sangat mungkin lahir dari benak Anda beberapa daftar pertanyaan dan pernyataan seperti di bawah ini: Kalau hati telah dikunci oleh Tuhan, maka apakah ini menjadi sebab dari kafirnya seseorang yang disebutkan dalam ayat ke-6?  Bila demikian, apakah kafirnya seseorang itu takdir yang tidak bisa diubah? Apakah Tuhan bersi
Postingan terbaru

"Sang Pembuka" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat ke-1

  "Sang Pembuka" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat ke-1 Bismillahirahmanirrahim, Surah Al-Fatihah memiliki banyak nama. Di antaranya terdapat 2 yang paling utama, yaitu : 1. Al-Fatihah Al-Fatihah menggunakan wazan " faa-il ", yang berarti pelaku, sehingga " Fatih " berarti "Sang Pembuka" .  Huruf " ta' marbuthah " ( ة ) di akhir kata menjadikannya kata berjenis feminin. Sifat feminin ini memberikan kesan makna "ibu" (induk) : " Ummu Al-Qur'an " atau " Ummu Al-Kitab " yang mengandung di dalamnya makna  utuh, sempurna, lengkap dan besar , yang "mengandung dan melahirkan" surah-surah Al-Qur'an. Al-Fatihah tidak bermakna "alat". Sebagai perbandingan, alat untuk membuka disebut " miftah ", di mana "anak kunci" disebut demikian. Lalu, manakah yang lebih utama, sang pembuka (pelaku) dibanding alatnya?. Tentu saja pelakunya. Sebagaimana juru kunci jelas

"Orang-orang Yang Tidak Mempan Dakwah" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-6

"Orang-orang Yang Tidak Mempan Dakwah" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-6 Bismillahirahmanirrahim, Surah Al-Baqarah ayat ke-6 berbunyi sebagai berikut : اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ Ayat ini, terjemahannya secara tekstual demikian : "Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman". Coba Anda baca sekali lagi terjemah di atas.  Terjemah di atas tidak salah, namun bila dibaca tanpa memahami makna ayatnya, maka akan keluar dari konteks ayat bahkan bisa melahirkan risiko besar berupa kesalahan interpretasi yang sangat fatal dan berbahaya. Membaca terjemah di atas, bisa jadi menimbulkan dalam benak seseorang, pernyataan dan pertanyaan semacam di bawah ini : 1. Orang kafir itu diberi peringatan atau tidak, tidak ada gunanya. Jadi dakwah kepada mereka itu tidak per

"Makna Istikamah dan Keberuntungan" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-5

  "Makna Istikamah dan Keberuntungan" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-5 Bismillahirahmanirrahim, Selanjutnya,  Allah Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat ke-5 sebagai berikut : اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ " Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung " Mari kita telaah bersama-sama, setahap demi setahap. Kata Tunjuk " ulaika " ( اُولٰۤىِٕكَ ) Pertama Sebelumnya, pada ayat ke-2 kita menemui kata tunjuk " dzalika " ( ذٰلِكَ ) yang digunakan untuk obyek tunggal yang keberadaannya jauh dari jangkauan.  Sekarang, pada ayat ini kita mendapati kata tunjuk " ulaika ", yang digunakan untuk menunjuk obyek yang setidaknya mencakup 2 sifat : berjumlah banyak dan keberadaanya jauh dari jangkauan . Berjumlah banyak, sebab kata ini digunakan untuk menunjuk sejumlah besar hamba Allah yang bertakwa ( al-muttaqin ). Lalu bagaimana penjela

Follower

Cari Blog Ini