Langsung ke konten utama

Postingan

"Kelihaian Orang-Orang Munafik" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-8

  "Kelihaian Orang-Orang Munafik" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-8 Bismillahirahmanirrahim, Surah Al-Baqarah ayat ke-8 berbunyi sebagai berikut : وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ " Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang mukmin. " Setelah didahului 4 ayat berbicara tentang orang-orang Mutaqin dan disusul dengan 2 ayat berbicara tentang orang-orang kafir, selanjutnya Alquran berbicara panjang lebar tentang orang-orang munafik dalam 13 ayat, di mulai dengan ayat ini. Mari kita belajar bersama-sama. Ayat di atas dimulai dengan huruf "wa" ( وَ ) yang oleh para ulama dinamai " waw isti'naf " atau " waw ibtida ". Menurut ilmu nahwu, " waw ibtida " digunakan di awal kalimat, tetapi tidak memilki fungsi dan pengaruh terhadap arti dan hukum kalimat ( i'
Postingan terbaru

"Hukuman Bagi Orang yang Kafir" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-7

  "Hukuman Bagi Orang yang Kafir" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-7 Bismillahirahmanirrahim, Surah Al-Baqarah ayat ke-7 berbunyi sebagai berikut : خَتَمَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَعَلٰى سَمْعِهِمْ ۗ وَعَلٰٓى اَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ " Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka. Pada penglihatan mereka terdapat penutup, dan bagi mereka azab yang sangat berat " Dalam beberapa terjemah ada pula yang menggunakan kata "mengunci mati"!!! Anda bisa baca sekali lagi terjemah resmi Depag RI di atas, l alu bagaimana pengertian yang muncul di benak Anda? Bila kita terpaku pada arti terjemahan saja, maka sangat mungkin lahir dari benak Anda beberapa daftar pertanyaan dan pernyataan seperti di bawah ini: Kalau hati telah dikunci oleh Tuhan, maka apakah ini menjadi sebab dari kafirnya seseorang yang disebutkan dalam ayat ke-6?  Bila demikian, apakah kafirnya seseorang itu takdir yang tidak bisa diubah? Apakah Tuhan bersi

"Sang Pembuka" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat ke-1

  "Sang Pembuka" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Fatihah Ayat ke-1 Bismillahirahmanirrahim, Surah Al-Fatihah memiliki banyak nama. Di antaranya terdapat 2 yang paling utama, yaitu : 1. Al-Fatihah Al-Fatihah menggunakan wazan " faa-il ", yang berarti pelaku, sehingga " Fatih " berarti "Sang Pembuka" .  Huruf " ta' marbuthah " ( ة ) di akhir kata menjadikannya kata berjenis feminin. Sifat feminin ini memberikan kesan makna "ibu" (induk) : " Ummu Al-Qur'an " atau " Ummu Al-Kitab " yang mengandung di dalamnya makna  utuh, sempurna, lengkap dan besar , yang "mengandung dan melahirkan" surah-surah Al-Qur'an. Al-Fatihah tidak bermakna "alat". Sebagai perbandingan, alat untuk membuka disebut " miftah ", di mana "anak kunci" disebut demikian. Lalu, manakah yang lebih utama, sang pembuka (pelaku) dibanding alatnya?. Tentu saja pelakunya. Sebagaimana juru kunci jelas

"Orang-orang Yang Tidak Mempan Dakwah" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-6

"Orang-orang Yang Tidak Mempan Dakwah" : Belajar dari Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat ke-6 Bismillahirahmanirrahim, Surah Al-Baqarah ayat ke-6 berbunyi sebagai berikut : اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا سَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ Ayat ini, terjemahannya secara tekstual demikian : "Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman". Coba Anda baca sekali lagi terjemah di atas.  Terjemah di atas tidak salah, namun bila dibaca tanpa memahami makna ayatnya, maka akan keluar dari konteks ayat bahkan bisa melahirkan risiko besar berupa kesalahan interpretasi yang sangat fatal dan berbahaya. Membaca terjemah di atas, bisa jadi menimbulkan dalam benak seseorang, pernyataan dan pertanyaan semacam di bawah ini : 1. Orang kafir itu diberi peringatan atau tidak, tidak ada gunanya. Jadi dakwah kepada mereka itu tidak per

Follower

Cari Blog Ini