Tulisan ini telah berumur lebih dari 1 tahun, namun terkait rencana baru-baru pemerintah menaiikkan harga BBM, barangkali ada manfaatnya.
Naikkan harga rokok, bukan bensin ??
Bila bensin naik 30 %, setelah seluruh harga settle (mungkin setelah 6 bulan), maka sangat mungkin kenaikan rata-rata harga barang dan jasa akan lebih dari 30 %, akan mengubah daya beli rakyat, dan sejumlah besar rakyat (bisa jadi lebih dari 40 %) turun levelnya menjadi kalangan miskin dan lebih miskin.
Jadi, kalau ada yang demo, sebaiknya kita dukung atau kiat halangi ? terserah Anda.
Tujuan pemerintah menaikkan BBM adalah untuk menahan kenaikan jumlah subsidi bensin, akibat harga bensin dunia naik. Katanya untuk menyelamatkan anggaran.
Lalu, adakah opsi lain? atau sama sekali tidak ada ? Adakah opsi yang paling minim resiko terhadap rakyat, setidaknya dari sisi waktu, bisa bertahap ? Mari kita lihat.
Anggaran itu cash-in dan cash-out, maka menyelamatkan anggaran haruslah dalam 2 sisi : menambah penerimaan, dan mengurangi pengeluaran yang tidak / kurang penting. Dari sisi pengeluaran, apakah sudah tidak ada pengeluran yang bisa dikurangi? setidaknya yang bersifat kenyamanan. Kenyamanan untuk siapa ? wallahu a'lam.
Sahabat saya, kepalanya sering menelorkan ide brilian. Mungkin Anda sebelumnya pernah punya ide ini : menaikkan cukai rokok (dan minuman beralkohol = miras).
Rokok itu bukan kebutuhan primer atau sekunder, mungkin bukan tertier, karena rokok itu anomali kebutuhan. Tetapi konsumsi rokok (dan miras) luar biasa besarnya.
Sahabat saya, kepalanya sering menelorkan ide brilian. Mungkin Anda sebelumnya pernah punya ide ini : menaikkan cukai rokok (dan minuman beralkohol = miras).
Rokok itu bukan kebutuhan primer atau sekunder, mungkin bukan tertier, karena rokok itu anomali kebutuhan. Tetapi konsumsi rokok (dan miras) luar biasa besarnya.
Kebanyakan perokok mengkonsumsi lebih dari 1 batang perhari, malah banyak sekali yang mengkonsumsi 2 - 3 pak sehari, berarti 24 hingga 36 batang rokok dalam 24 jam. kebutuhan rata-rata masyakarat akan bensin dalam sehari tidak sampai 24 liter per hari. Untuk transport paling banter 10 liter : untuk motor, mobil dan angkutan umum dibagi jml penumpang.
Naikkan cukai rokok, sehingga perbatangnya naik Rp. 1.000,- Hitung sendiri (tambahan) penerimaan cukai atas rokok. Ditambah kenaikan cukai miras. Saya rasa sangat besar dan memungkinkan untuk mengganti tambahan subsidi bensin. Apa efeknya ? coba kita saksikan apakah ada demo karena kenaikan harga rokok?
Mengigat rokok itu anomali kebutuhan, maka bisa diasumsikan bahwa perokok itu kalangan yang kaya, maka efek kenaikan rokok tidak signifikan terhadap mereka. Konsumsi tetap tinggi. Ada juga perokok dari kalangan yang kurang (tidak) mampu. Bagaimana bila sejumlah masyarakat berhenti merokok karena harganya naik ?
Naikkan cukai rokok, sehingga perbatangnya naik Rp. 1.000,- Hitung sendiri (tambahan) penerimaan cukai atas rokok. Ditambah kenaikan cukai miras. Saya rasa sangat besar dan memungkinkan untuk mengganti tambahan subsidi bensin. Apa efeknya ? coba kita saksikan apakah ada demo karena kenaikan harga rokok?
Mengigat rokok itu anomali kebutuhan, maka bisa diasumsikan bahwa perokok itu kalangan yang kaya, maka efek kenaikan rokok tidak signifikan terhadap mereka. Konsumsi tetap tinggi. Ada juga perokok dari kalangan yang kurang (tidak) mampu. Bagaimana bila sejumlah masyarakat berhenti merokok karena harganya naik ?
Alhamdulillah, berarti rakyat Indonesia menjadi lebih sehat, dan kebutuhan berobat karena masalah rokok jadi berkurang. Ada yang keberatan karena rakyat Indonesia lebih sehat dan pengeluaran berobat untuk masalah rokok berkurang ? ya, silakan demo....
Jadi, kita sepakat? apakah masih ada opsi lain........??????
Jadi, kita sepakat? apakah masih ada opsi lain........??????
mantap...
BalasHapus